Powered By Blogger

Cari disini

Bukan Sarjana Headline Animator

My Wedding Universary

Dua hal yang tak akan pernah dilupakan dalam hidup oleh setiap orang, yaitu saat-saat pertemuan dan saat-saat perpisahan. Baik itu bertemu dengan pekerjaan, kenalan lama atau sang pujaan hati. Dan saat perpisahanpun akan seperti itu, akan selalu terkenang.

Hari ini "tanggal 4 Maret 2009" sama dengan tanggal 4 Maret 2005", dua tanggal yang sama yang tidak akan pernah aku lupakan. 4 Maret 2005 adalah tanggal aku mulai mencoba untuk membangun suatu kehidupan baru, membangun cita-cita dan masa depan dan setiap orang ingin merasakan apa yang aku rasakan pada tanggal ini, I get married, kulepas masa lajangku pada usia 29 tahun yang kata orang agak terlambat, tapi bagiku itu adalah usia dimana aku sudah matang untuk menentukan sikap dan menjadi Imam di dalam sebuah rumah tangga...

Aku menikahi seorang gadis yang telah aku pilih, aku menikah karena dia memang yang menjadi tambatan hatiku, dia aku nikahi karena dia memang yang mampu mencuri hatiku yang telah sekian lama aku cari, dan aku menemukan dia...

Aku bangga, aku bahagia, sebuah langkah hidup telah aku ambil dan telah aku putuskan dengan segala resiko dan tantangan yang pasti nanti akan aku hadapi. Kunikmati saat-saat aku baru menjadi kepala rumah tangga, kunikmati statusku sebagai seorang suami, kunikmati keindahan-keindahan yang digambarkan oleh orang-orang yang terdahulu...

Indah sekali, banyak orang yang iri dan banyak pula orang yang senang, aku mendapatkan seorang isteri yang cantik, yang banyak pria mengejarnya. Aku bangga bisa mempersunting dia.... banyak kenangan yang telah terukir di dalam hati dan perasaanku, saat-saat susah, saat-saat sedih, saat-saat bahagia dfgan saat-saat sedih.... Aku menjalanni dengan penuh keindahan dan kebahagian.....

Dan tanggal 4 Maret 2009, semua jadi berubah tanpa alasan...
Keindahan dan kebahagian yang selama ini yang telah aku rasakan dan aku jalani hilang hanya dengan sebuah kata "Pa mama mau pisah", "Yang Jelas Mama mau cerai"

Terus aku bertanya, "Jelaskan ke Papa apa alasan Mama untuk meninggalkan Papa?". "Apakah Mama sudah nggak butuh Papa?", "Apakah Mama sudah nggak cinta Papa?". "Tolong kasih Papa alasan biar Papa bisa menerima dengan ikhlas"?.
"Ya Mama sudah nggak cinta Papa lagi", jawabnya lirih.
Aku tertegun dan bertanya dalam hati. "Kenapa?, apa salahku?, apa kurangku?, bukan selama ini semuanya telah aku berikan? tapi kok balasannya seperti ini.. Pantaskah aku menerima semua ini?.
Aku tahu bukan itu alasan yang sebenarnya, bukan tak cinta lagi, tapi ada cinta lain, cinta yang semu yang membuat dirinya lupa, ada laki-laki lain yang memberikan kepalsuan hanya untuk mendapatkan kesenangan sesaat, aku tahu dan bathin tak pernah bohong. "Dia berselingkuh"

Ya.... sebagai seorang laki-laki yang punya perasaan dan sebagai laki-laki yang punya harga diri, aku pantang diperlakukan seperti itu, aku pantang dianggap sebagai laki-laki yang lemah... Selama ini aku lembut, lebih banyak diam dan mencoba untuk mengerti setiap keinginan dia bukan berarti aku laki-laki lemah, aku hanya ingin dia mengerti betapa aku mencoba untuk menyesuaikan dan mencoba untuk tidak bertengkar hanya karena hal-hal yang sepele, aku diam dan aku banyak mengalah dan aku sabar....

Ya,, ini adalah buah kesabaranku selama ini, buah dari diamku selama ini, buah dari rasa sayangku yang berlebihan kepadanya selama ini.
Aku tahu bahwa akan terjadi hal seperti ini, dan aku tidak akan merasa kaget, apalagi aku harus sampai gantung diri ataupun menjadi gila. Atau menganiaya dia. Tidak aku bukan laki-laki kacangan, kepedihan, kekecewaan, sakit hati dan banyak hal lainnya yang telah menempaku menjadi sosok yang kuat dan bisa bertahan dalam suasana hati yang bagaimanapun sakitnya. Tak ada lagi air mata, tak ada lagi penyesalan.. semua telah terjadi dan akan tetap teringat di dalam benakku sebagai pelajaran dan hikmah yan berharga dalam hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar