Powered By Blogger

Cari disini

Bukan Sarjana Headline Animator

Malam.......... Tadi

Entah angin apa yang membuat semuanya begitu cepat berubah, aku tak tahu siapa yang memulai. Tiba-tiba kamu mengajak aku untuk break. Aku nggak tahu apa ini, apa semua ini sehingga kamu mengatakan,,, "bang kita break aja dalam hubungan ini ya", kamu mengucapkan sambil menangis dengan kata-kata yang samar terdengar..
Dengan rasa yang aneh.. dan terus terang aku tak mengerti maksud kamu itu apa, break berarti putus. Terus aku bertanya kenapa, dan apa penyebabnya. Dan kamu pun tak bisa menjawab, kamu hanya menangis dan terus tersedu-sedu dibalik handphone mu.

Aku tertegun. Dan bertanya dalam hati.. "Tuhan apa lagi ini", "apa salahku", "apa yang telah aku perbuat". "Kurangkah, selami ini yang aku berikan padanya, kurangkah cintaku padanya?, apa yang kurang.?

Hampir satu jam aku berusaha membujukmu untuk bisa mengatakan apa yang terjadi, sudah semua kata cinta aku ucapkan agar kamu bisa mengatakannya, tapi tak satu patah katapun keluar dari mulutmu,... kamu tetap membisu dan terdiam....

Hampir aku putus asa menunggu untuk sebuah jawaban darimu, sebuah jawaban singkat.
"Dek" kataku lirih, "Bilang sama abang, siapa yang telah membuatmu menangis seperti".. "Please dek, demi cinta kita, katakanlah" desakku dengan lebih lembut lagi....
Dan kamu tetap terdiam.. aku bertambah dan bahkan makin bingung, apa ini sayang.

Akhirnya aku pun terpaksa diam menyelaraskan detak jantung dengan nafasku.. aku hanya menerawang, apa yang telah aku perbuat, rasanya belum satu minggu kita menghabiskan waktu bersama, tapi kok begini ada apa.. tak ku temukan satu pun kesalahan yang aku perbuat dalam rentang waktu satu minggu ini.. Aku terus terdiam, yang kedengaran hanya isak tangismu di sana, kamu berusaha menahan perasaanmu dan menekan helaan nafasmu dan itu sangat terdengar jelas diterlianguku. Makin lama aku tak bisa lagi menahan perasaan.
Seandainya kamu ada di sisiku, kamu tahu apa yang akan aku lakukan, aku akan genggam erat tanganmu dan menatap dalam-dalam matamu dan mencoba mencari disana apa gerangan yang telah berlaku.

"Bang...", maafkan adek, adek tidak bermaksud membuat apa bertanya-tanya, adek nggak bermaksud abang jadi sedih". "Adek ingin kita bubar dulu sampai masalah abang selesai, adek ingin kita jalan masing-masing dulu". "Karena adek takut kehilangan abang".. Akhirnya kamu menjelaskan juga..

Aku terdiam, maksudnya apa?.
"Dek justru kalau kita berpisah, kita berjalan sendiri-sendiri akan mempersulit masalah abang, akan mempersulit hubungan kita, bahkan mungkin bisa abang akan kehilangan adek dan adek akan kehilangan abang". "Karena abang sudah tidak punya siapa-siapa lagi, yang abang punya cuma adek dan jika adek meninggalkan abang... jangankan masalah abang akan selesai bahkan masalah abang akan bertambah."

Di sana, isak tangismu masih terdengar bahkan tambah keras..

"Dek jangan menangis, dengan menangis tidak akan menyelesaikan masalah kita ini, mungkin ini masalah kecil tapi tidak bisa dibiarkan, nanti akan menjadi bom waktu dan akan menghancurkan semuanya.. Jika adek tidak ingin kehilangan abang jangan punya pemikiran seperti ini, jangan lakukan apa yang terlintas dibenukmu, dengarkan abang ya. Masalah ini kita selesaikan bersama, kita pecahkan bersama jangan di mpet dalam hatimu, ungkapkan ke abang, abang dan adek akan mencari jalan keluarnya. Terus terang abang juga takut kehilangan adek, bahkan sangat taku. Cukup sudah abang merasakan kepedihan ditinggal oleh orang yang benar-benar kita harapkan untuk bisa bersama dalam hidup. Cukup abang aja yang merasakannya,"
Ku coba untuk menjelaskan dengan pelan.

"Cukup malam ini abang mendengar permintaan adek seperti itu, dan jika suatu saat nanti abang mendapatkan permintaan seperti itu lagi, abang yang akan meninggalkan adek, abang sudah kebal sakit hati, abang sudah kibat dikhianati dan abang sudah tahan banting, tidak mengapa bagi abang jika nantiknya abang akan sendiri. Abang tidak takut untuk hidup sendiri, bahkan tanpa cintapun abang sanggup menghadapinya. Tidak akan abang mencinta lagi, jika malam ini ada nyatakan untuk berpisah,... pikirkanlah". Bisikku sedikit mengancam.

Jika adek benar takut kehilangan abang, kenapa saat ini dedek minta pisah sementara... apakah ....
tut tut tut tut tut tut tut tut tut tut tut tut tut tut tut tut tut

Waduh... hape mu mati, dah hape ku juga nggak ada pulsa....
Yaaaaahhh kulewati malam tadi kulewati dengan sejuta pertanyaaaaaan aneh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar